Memilih & Menentukan Apa yang Hendak Kita Dengar

Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Sama seperti iman, takut muncul karena kita mengisi pikiran kita dengan berita-berita buruk akan kenyataan-kenyataan yang terjadi di sekitar kita.

Mungkin berita-berita yang disebarkan dimaksudkan baik oleh penyebarnya, tapi kitalah yang harus memiliki hikmat untuk memutuskan apakah kita perlu mendengarnya atau tidak perlu mendengarnya.

Jika berita tersebut justru mengganggu iman kita akan kebaikan Tuhan bagi kita, maka kita bisa dengan bijaksana menolak berita tersebut.

Sebaliknya, ambil keputusan untuk mendengar Firman Kristus untuk memunculkan iman kita.

Kita belajar mengisi pikiran kita (meditasi) dengan memikirkan janji-janji & kebaikan Tuhan yang selalu "ya" dan "amin", bukan mengisi pikiran kita dengan ketidakpastian yang justru membuat kita terombang-ambing seperti oleh badai. 

Kita terpanggil bukan untuk "memuliakan" apa yang kita rasakan atau pikirkan, apa yang orang lain katakan, apa yang "ketakutan" katakan untuk mengkontrol kita, apa yang kebiasaan-kebiasaan katakan untuk meng"kotak"kan kita, apa yang pengalaman orang lain (atau bahkan pengalaman kita sendiri) mau katakan pada kita. Bukan untuk itu semua...Tapi sebaliknya untuk memuliakan Tuhan, untuk setuju dengan FirmanNya ditengah-tengah kemustahilan.

Kebenarannya adalah masalah kita tidak lebih besar dari Tuhan Yesus kita. Kristus di dalam kita, dan kita di dalamNya.

Sama seperti Petrus yang jalan di atas air saat badai menerpa, ia bukan perlu diingatkan akan bahayanya keluar dari perahu, betapa dahsyat badai & ombak yang menerpa, atau kenyataan fisika bahwa manusia tidak bisa berjalan di atas air.

Sama seperti Petrus belajar percaya saat Yesus berkata pada Petrus "Datanglah" (Matius 14:29), kita pun belajar percaya bahwa Tuhanlah pelindung kita (Mazmur 91).

Sama seperti Petrus belajar untuk tetap melihat bahwa Yesus berjalan di atas air, Ia tidak tenggelam dalam masalah tapi justru di atas masalah, kita pun belajar melihat bahwa Tuhan Juruselamat kita lebih besar dari masalah kita.

Kita bukan menganggap kenyataan yang tidak ada masalah, tapi kita melihat kebenarannya bahwa Tuhan berjalan di atas masalah kehidupan kita. Ini supernatural.

Apakah kita beriman pada Tuhan atau justru "beriman" akan masalah?

Mari kita memilih secara bijak berita apa yang mau kita dengar & suara siapa yang hendak kita renungkan.

Galatia 3:5
Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang  kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?

Ingatlah bahwa Kristus adalah identitas kita. OlehNya kita diberi kuasa sebagai anak-anak Allah.

Yohanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Comments

Popular posts from this blog

Blog 23 May 2024 : Divine Healing, God's Unconditional Love, Trinity, The Gift of Righteousness, Law vs Grace

SEE GOD'S HEART WHO WANTS TO BLESS YOU