Informasi VS Pewahyuan/Pencelikan
INFORMASI vs WAHYU
Saya biasa membaca Alkitab sebagai buku yang informatif saja. Tidak ada yang salah dengan mendapatkan informasi dari Alkitab, tetapi informasi tidak mengubah hidup saya secara supernatural.
Misalnya ketika saya membaca info tentang bagaimana Tuhan menciptakan dunia, itu hanya sejarah & kronologis. Dan sejujurnya, sebagai orang yang logis, saya benar-benar berpikir itu aneh. Kita semua tahu bahwa bumi mendapatkan cahaya alami dari matahari di galaksi kita. Jadi untuk mengatakan bahwa Dia menciptakan cahaya pada hari pertama & menciptakan matahari, bulan & bintang pada hari ke-4 sangat tidak masuk akal...itu hanya beberapa info yang aneh.
Tetapi untuk memahami pengungkapannya, itu benar-benar mengubah saya.
Tetapi untuk memahami pengungkapannya, itu benar-benar mengubah saya.
Ikuti saya di sini: kitab Amsal 4:7 (AVB) "Hikmah adalah yang paling utama. Perolehlah hikmah dan dengan segala pemerolehanmu itu, perolehlah pengertian."Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian."
Amsal mengatakan bahwa HIKMAT adalah hal yang utama. Dulu saya berpikir bahwa kebijaksanaan hanyalah hal yang abstrak. Tetapi menarik bahwa ayat tersebut tidak mengatakan "Jadilah bijak" seperti dalam kata sifat, tetapi lebih menekankan pada kebijaksanaan sebagai kata benda - "Perolehlah HIKMAT".
Amsal 3:19 mengatakan bahwa bahkan Tuhan mendirikan bumi dengan HIKMAT. Hal yang menarik datang ketika sebenarnya HIKMAT dapat berbicara.
Mari kita lihat apa yang tertulis di Amsal 8 (terjemahan dari NKJV) :
Dimulai dari ayat 1 "...HIKMAT berseru-seru..." (jika HIKMAT adalah benda abstrak, ia tidak dapat berseru).
Amsal 8
22 “Tuhan memiliki saya (HIKMAT) di awal jalan-Nya,
Sebelum karya-karya-Nya di masa lampau.
23 Aku (HIKMAT) telah ditegakkan dari selama-lamanya,
Sejak awal, sebelum ada bumi.
24 Ketika tidak ada kedalaman aku dibawa keluar,
Ketika tidak ada air mancur yang berlimpah dengan air.
25 Sebelum gunung-gunung didiami,
Sebelum bukit, saya dilahirkan;
26 Sementara Dia belum menjadikan bumi atau ladang,
Atau debu utama dunia.
27 Ketika Dia mempersiapkan langit, aku ada di sana,
Ketika Dia menggambar sebuah lingkaran di muka samudera raya,
28 Ketika Dia menegakkan awan di atas,
Ketika Dia menguatkan mata air di samudera raya,
29 Ketika Dia menetapkan batasnya ke laut,
Agar air tidak melanggar perintah-Nya,
Ketika Dia menandai dasar-dasar bumi,
30 Kemudian aku berada di samping-Nya sebagai seorang ahli pertukangan;
Dan aku setiap hari menjadi kesenangan-Nya,
Bersukacita selalu di hadapan-Nya,
31 Bersukacita di dunia yang dihuni-Nya,
Dan kesenanganku ada pada anak-anak manusia.
Sebelum karya-karya-Nya di masa lampau.
23 Aku (HIKMAT) telah ditegakkan dari selama-lamanya,
Sejak awal, sebelum ada bumi.
24 Ketika tidak ada kedalaman aku dibawa keluar,
Ketika tidak ada air mancur yang berlimpah dengan air.
25 Sebelum gunung-gunung didiami,
Sebelum bukit, saya dilahirkan;
26 Sementara Dia belum menjadikan bumi atau ladang,
Atau debu utama dunia.
27 Ketika Dia mempersiapkan langit, aku ada di sana,
Ketika Dia menggambar sebuah lingkaran di muka samudera raya,
28 Ketika Dia menegakkan awan di atas,
Ketika Dia menguatkan mata air di samudera raya,
29 Ketika Dia menetapkan batasnya ke laut,
Agar air tidak melanggar perintah-Nya,
Ketika Dia menandai dasar-dasar bumi,
30 Kemudian aku berada di samping-Nya sebagai seorang ahli pertukangan;
Dan aku setiap hari menjadi kesenangan-Nya,
Bersukacita selalu di hadapan-Nya,
31 Bersukacita di dunia yang dihuni-Nya,
Dan kesenanganku ada pada anak-anak manusia.
Bandingkan dengan Yohanes 1:1-4
Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Dia pada mulanya bersama Tuhan. Segala sesuatu dijadikan melalui Dia (Firman), dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang dijadikan yang dijadikan. Di dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia.
"Siapa yang sejak dari awal bersama dengan Allah bahkan dari kekekalan?"
Ia adalah sang HIKMAT (Kitab Amsal), Ia adalah FIRMAN Allah sendiri.
Persamaan matematisnya adalah : HIKMAT = FIRMAN
Dan segala sesuatu dijadikan melalui Dia (Firman). Ketika Tuhan menciptakan Dia mengucapkan firman-Nya. Firman itu persis di sana.
Semakin menarik ketika kitab Yohanes menjelaskan bahwa Firman itu telah menjadi manusia (menjadi manusia) & diam di antara mereka (Yohanes 1:14).
Kemudian Yohanes melanjutkan penjelasannya tentang Firman-manusia bernama Yesus yang menyatakan diri-Nya sebagai terang dunia.
Jika kita lihat kembali di Kejadian 1:3 ketika Allah berbicara "Jadilah terang", ini adalah inisiasi untuk "terang" (Yang selalu bersama dengan Allah) untuk menjadi "terang dunia". Dialah HIKMAT yang menciptakan bumi dan alam semesta.
Jika kita lihat kembali di Kejadian 1:3 ketika Allah berbicara "Jadilah terang", ini adalah inisiasi untuk "terang" (Yang selalu bersama dengan Allah) untuk menjadi "terang dunia". Dialah HIKMAT yang menciptakan bumi dan alam semesta.
Di sini semakin menarik. Itu berarti cahaya itu bukan cahaya alami, itu adalah HIKMAT Ilahi. Anda tahu tanpa cahaya/kebijaksanaan kita tidak bisa benar-benar melihat sesuatu dengan jelas. Dalam cahaya ada pengungkapan. Ini adalah bagaimana kita mendapatkan wahyu.
Sang Terang itu pun akhirnya memperkenalkan diri dalam Yohanes 8:12 "Akulah TERANG DUNIA; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Saat saya membaca Firman dengan pemahaman saya sendiri saya hanya menemukan informasi, tetapi saat saya membiarkan Firman menafsirkan diriNya sendiri, saya melihat Yesus, dan di dalamNya ada terang dan hidup (Yohanes 1:4).
Saya belajar untuk tidak menafsirkan Firman dengan pemikiran/doktrin yang saya miliki, tetapi justru belajar untuk terbuka jika Firman ingin menafsirkan pemikiran saya. Tentu "pembaharuan akal budi" adalah sebuah proses yang berkesinambungan.
Sangat menarik bahwa kata "genesis" sebenarnya dari akar kata "gen", sehingga memiliki DNA yang mengatur/menentukan/menumbuhkan kehidupan. Sangat menarik bahwa Kejadian 1:2 mengatakan bahwa bumi belum berbentuk, kosong dan ada kegelapan. Oke, cukup informatif.
Bagaimana jika kita mendapatkan pewahyuan dari kejadian penciptaan di atas? Siapa yang pernah memiliki kehidupan yang berantakan, kacau, kehidupan yang gelap, dapatkanlah Firman Tuhan. Firman, seperti dalam Kejadian, memiliki proses kekuatan kreatif untuk membangun Anda kembali dalam urutan yang benar. Seperti yang kita baca dari persamaan di atas, Firman adalah terang. Ketika ada terang tidak ada kegelapan. Kegelapan hanyalah ketiadaan cahaya. Dan seperti dalam Kejadian 1, setiap kali Firman Tuhan muncul untuk menciptakan, Tuhan melihatnya baik.
Dan ingatlah bahwa Hikmat, Firman dan Cahaya adalah pribadi yang Ilahi yang bernama Yesus. Selalu ada harapan dan bantuan supernatural bagi kita dalam situasi apa pun.
1 Korintus 1:30 (TB) "Tetapi oleh Dia (Allah) kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi HIKMAT bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita."
Mungkin kita sedang menghadapi masalah di luar kemampuan kita, tentu kebenaran dalam 1 Korintus 1:30 akan menjadi sandaran kuat bagi kita, walaupun hikmat manusia kita terbatas, kita memiliki Tuhan Yesus sebagai hikmat kita, inilah yang terutama (seperti Amsal 4:7 di atas). Ia-lah pribadi yang berseru-seru dalam Amsal 8, Seorang pribadi yang luar biasa yang menciptakan alam semesta.
Mungkin bagimu masalah yang kamu hadapi membuatmu dalam lembah yang gelap, tapi dalam ketidaktahuanmu kamu hanya perlu ingat bahwa masalahmu bukanlah masalah bagi Terang Dunia. Kamu dapat bersukacita bukan karena kamu tahu bagaimana kamu bisa mengatasi masalhmu, harapanmu bukan pada pengertian/hikmatmu, bukan pada kemampuanmu, tapi hanyalah pada seorang pribadi yang bernama Yesus.
Penebusmu lebih besar dari masalahmu dan Ia tidak akan tinggal diam, Ia pasti akan menolongmu.
Tenangkan hatimu dengan Mazmur 23. Hidupmu bukan lagi tentang kehebatanmu, tetapi kehebatan Gembalamu.
Solusimu bukan lagi di "bagaimana", tapi "siapa" (not about "how", but "who")
Apa yang kita lihat menentukan hidup kita. Apakah kita melihat masalah kita sangat besar dan kita dalam posisi terancam? Atau sebaliknya, apakah kita melihat bahwa Tuhan kita lebih besar dari masalah kita dan kita dalam posisi menang?
Di mana kita meletakkan iman kita? Apakah kita beriman bahwa Tuhan akan selalu mampu dan mau menolong kita, atau kita "beriman" bahwa masalah akan menghancurkan kita karena masalah tampak amat besar sekali.
Sama seperti saat Petrus berjalan di atas air, apakah ia percaya apa yang ia rasakan yang memang harus diakui bahwa kenyataannya bahwa tidak ada orang yang berjalan di atas air, apalagi di tengah ombak dan badai; atau percaya fiman Tuhan yang mengatakan padanya, "Datanglah" (Matius 4:29).
Iman bukan menyangkal keberadaan masalah, tapi iman melihat kemampuan dan kemauan Tuhan untuk menolong kita keluar dari masalah-masalah yang menerpa hidup kita.
Transformasi, mujizat dan terobosan supernatural terjadi karena kita melihat pencelikan ini. Ini bukan usaha mengoptimalkan kemampuan kita, ini mujizat. Petrus bisa berjalan di atas air bukan karena ia rajin berbuat baik, bukan karena ia rajin beribadah, bukan karena ia tidak berdosa, bukan karena ia mengerti ilmu pengetahuan alam (ini justru bertolak belakang dengan ilmu alam), tapi semata-mata karena ia melihat Tuhannya berjalan di atas air dan ia merespons terhadap firman Tuhan, "Datanglah".
Galatia 3:5
Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?
Injil adalah kabar baik, ada kepastian harapan dalam Injil, ada kekuatan Allah dalam Injil. Ini tentunya berbeda dengan informasi.
Roma 1:16
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani
Temanku, inilah firman Tuhan yang memimpin pada pewahyuan akan Yesus, bukan hanya informasi. Dan seperti yang Tuhan katakan bahwa Ia adalah terang dunia (Yohanes 8:12), kamu tidak lagi dalam kegelapan, tetapi kamu mempunyai terang hidup.
Jesus bless you dearly.
Comments
Post a Comment