Apakah Tuhan Mengasihi Dan Menyembuhkan Orang Di Luar Gereja?

Ketika Yesus berjalan di bumi, Dia memberitakan kabar baik dan menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-roh jahat di rumah ibadat dan di luar rumah ibadat. Ini bukan tentang di mana Dia berada, Dia melakukannya di mana pun Dia berada selama ada kebutuhan dan penerima. Contoh : Matius 9:35, 4:23-24, 9:35, 13:54 15:29-31, Markus 1:21-28, Lukas 4:33-36, 4:40, dll. Pada dasarnya Dia selalu menyembuhkan dengan senang hati dan tanpa syarat, inilah identitasNya sebagai Yehova-Rapha (Allah = Kesembuhan).

Kita tentu bersyukur kepada Tuhan untuk semua gereja kita di mana kita memiliki persekutuan, makanan rohani yang baik, kesembuhan ilahi dan terobosan-terobosan dari Tuhan Yesus yang kita terima secara cuma-cuma. Tapi bagaimana orang-orang yang kita temui di masyarakat kita (bukan di 4 sudut gedung gereja kita)? Apakah Tuhan juga mencintai mereka tanpa syarat? 

Dalam Yohanes 14:12 Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan; dan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada yang akan dilakukannya, karena Aku pergi kepada Bapa-Ku.” 

Markus 16:17-20 "Dan tanda-tanda ini akan mengikuti orang-orang yang percaya: Dalam nama-Ku mereka akan mengusir setan; mereka akan berbicara dengan bahasa baru; mereka akan mengambil ular; dan jika mereka meminum sesuatu yang mematikan, itu tidak akan menyakiti mereka; mereka akan meletakkan tangan atas orang sakit, dan mereka akan sembuh.” 

Siapa yang Yesus gambarkan sebagai "orang-orang percaya" dalam kata-kata-Nya? Apakah itu merujuk secara khusus pada "pendeta", atau "diaken", atau "pemimpin gereja"? Jika ya, itu berarti kita orang Kristen "biasa" bukan termasuk dalam orang percaya Yesus. Atau seperti apa yang Dia katakan, Tuhan memang mendiskripsikan tentang setiap orang yang percaya kepada-Nya?

Mungkin ini adalah konsep baru bagi kita, tapi ini Alkitabiah. Yang perlu kita lakukan adalah diyakinkan oleh firman Tuhan dan mendapatkan pelatihan yang tentangnya. Ya, ini adalah sebuah perjalanan/proses belajar. 

  • Hanya karena rasul Petrus gagal ketika dia berjalan di atas air, itu tidak membuatnya menjadi rasul palsu. Hanya karena dia menyangkal Yesus 3 kali itu tidak membuatnya menjadi orang Kristen palsu (Matius 26:75)
  • Hanya rasul Yohanes dan Yakobus marah besar (mereka ingin mengirimkan api dari surga) ini tidak menjadikan mereka nabi palsu (Lukas 9:54)
  • Hanya karena 9 murid Tuhan Yesus gagal menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat bukan artinya mereka nabi-nabi palsu (Markus 9:12), padahal mereka sebelumnya melakukan kesembuhan (Markus 6:13). 
Dalam proses belajar memang terjadi ketidakkonsistenan, ini wajar. Setiap dari kita (dan bahkan semua rasul) adalah orang-orang yang dalam proses. Hanya karena mereka adalah rasul yang kuat, itu tidak berarti mereka tidak memiliki kesalahan. Hanya karena seorang bayi tersandung ketika dia pertama kali belajar berjalan, itu tidak membuatnya kurang manusiawi. 

Yang kita semua butuhkan adalah mengetahui bahwa kita dicintai tanpa syarat, sehingga kita dapat belajar dan dilatih dalam perjalanan kita. Terlepas dari pengalaman baik atau buruk yang telah kita alami, apa yang telah kita yakini, mari kita mulai perjalanan menemukan jati diri kita berdasarkan firman Tuhan dan kemudian mulai menyalurkan kasih-Nya untuk kebutuhan orang-orang di sekitarmu.

Rekan-rekan orang percaya, Anda bukannya tidak berdaya, "Tetapi Anda adalah generasi yang dipilih, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat-Nya yang khusus, agar Anda dapat memuliakan Dia yang memanggil Anda keluar dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib;" - 1 Petrus 2:9 

Tuhan Yesus sangat mencintaimu. Hidup kita adalah tentang menemukan kasih-Nya yang tak bersyarat kepada kita lebih dalam dan lebih dalam.

Biarlah janji Tuhan terhadap orang-orang percaya menjadi nyata dalam hidup kita karena kebenaranNya tidak expired, dan sama seperti Paulus sebagai orang percaya, kita juga dapat bersaksi bahwa :
"Perkataanku maupun pemberitaanku bukan dalam kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan bukti Roh dan kuasa" - 1 Korintus 2:4 (AYT 2018)





Comments

Popular posts from this blog

Blog 23 May 2024 : Divine Healing, God's Unconditional Love, Trinity, The Gift of Righteousness, Law vs Grace

SEE GOD'S HEART WHO WANTS TO BLESS YOU