LOGIKA IMAN

LOGIKA IMAN

Sering kita mendengar orang berkata bahwa hal mengenai iman atau spiritual itu tidak masuk akal. 

Tapi apakah benar bahwa iman kristen itu tidak berlogika?

Bagaimana kita bisa belajar iman jika tidak ada logikanya?

Memang Tuhan itu di luar kewajaran pikiran natural manusia (supernatural), tetapi bukan berarti Ia tidak mau kita belajar berlogika. Ia ingin membentuk cara berpikir kita supaya kita bersandar/percaya padaNya.

Contoh :

Matius 16

6 Yesus berkata kepada mereka: ”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.” 7 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: ”Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti.” 8 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: ”Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya! 9 Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian? 10 Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian? 11 Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.” 12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Di sini murid-murid Tuhan menafsirkan apa yang Tuhan Yesus katakan berdasarkan kondisi natural mereka saat itu, konteks mereka adalah “tidak ada roti”. 

Perhatikan di sini bahwa Tuhan Yesus tidak menegur kekurangan persiapan mereka, tetapi justru karena mereka masih belum mengerti bahwa bersama Tuhan Yesus mereka tidak bisa kekurangan. 

Tuhan tidak menegur mereka dengan berlogika secara natural, misal : “Barusan kalian sarapan sudah khawatir tidak bawa roti”, atau berkata, “Bukankah nanti siang kita akan berada dekat depot A? Kenapa khawatir?” - bukan seperti itu. Tetapi Ia membawa logika murid-muridNya kembali kepadaNya dan apa yang Ia kerjakan di masa lalu sebagai hal yang seharusnya disimpulkan oleh murid-muridNya. 

Ia ingin murid-muridnya ingat kembali bagaimana Ia memberi makan 5000 orang, dan bahkan berapa sisanya; bagaimana Ia memberi makan 4000 orang, dan berapa sisanya? Apa kesimpulan dari 2 event tersebut? Ini logika.

Logikanya : jika Tuhan mampu memberi makan 5000 orang dengan 5 roti & 2 ikan, dan di lain kesempatan Ia memberi makan 4000 orang hanya dengan 7 roti (bahkan selalu ada sisa - gambaran dari kelimpahan), apalah artinya mencukupkan 12+1 orang. Tuhan tidak bergantung pada keterbatasan sumber daya natural untuk memberkati anak-anakNya.

Logika Tuhan selalu membuat kita makin bersandar padaNya sebagai penyelamat hidup kita dalam segala hal, sedangkan pikiran natural (flesh) akan berpikir bahwa sumber daya kita adalah natural - oleh sebab itu kita harus berusaha mengoptimalkan usaha kita

Pada saat kita percaya akan keterlibatan Tuhan maka kita memberiNya ruang untuk bertindak bagi kita, Ia senang melakukan yang terbaik buat kita.

Matius 7

9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan? 11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Logika” membuat perbandingan, ada proses mempertimbangkan dari pengamatan, dan mengambil kesimpulan. Logika iman selalu melibatkan campur tangan Tuhan di dalam proses pertimbangan tersebut - confident kita di Tuhan, bukan di kita atau sumber daya kita.

Mari kita melihat keberanian Daud ditengah-tengah ketakutan bangsa Israel terhadap Goliat - 1 Samuel 17:1-11

1 Samuel 17

36 Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." 37 Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."

Logika Daud : jika Tuhan sanggup melepaskannya dari singa & beruang, Tuhan juga pasti sanggup & akan menyerahkan si raksasa ini ke dalam tangannya.

Pernyataan Daud ini bukan pernyataan emosional (walaupun saya rasa ia sedang emosional juga), tetapi pernyataan iman. Dan Tuhanlah yang menggunakan batu lontar Daud untuk membunuh Goliat.

Mari kita lihat cerita Kaleb...

Yosua 14

10 Jadi sekarang, sesungguhnya Tuhan telah memelihara hidupkuseperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan Tuhan firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; 11 pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk. 12 Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan Tuhan pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Mungkin (bukan “mungkin”, seharusnya “shall be able”) Tuhan menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan Tuhan.

Kaleb sadar siapa yang memelihara hidupnya, yaitu Tuhan. Ia & Yosua adalah 2 pengintai yang percaya akan janji Tuhan, sedangkan 10 pengintai yang lain ketakutan saat mereka mengamati 

Referensi : Bilangan 13:17-33

Logika Kaleb : Tuhan mampu melakukan apa yang Ia janjikan

Ia tidak komplain “buang waktu” saat ia harus bersama-sama orang Israel lainnya putar-putar di padang gurun akibat ketidakpercayaan mereka, padahal ia termasuk yang percaya. Dan Tuhan memelihara kekuatannya - ia jadi awet muda. Usia 85 tahun dengan kekuatan sama saat ia berusia 40 tahun, dan bahkan ia bisa berperang dan menang. 

Mari kita baca cerita Naaman...

Referensi : 2 Raja-raja 5:1-14

Perhatikan bagaimana logika Naaman menghambatnya untuk sembuh (ayat 11-12), sedangkan pelayan-pelayannya menawarkan logika alternatif yang pada akhirnya menyembuhkannya (ayat 13-14).

Apa yang menyebabkan Abraham mampu mempersembahkan anaknya, Ishak, saat di minta Tuhan? 

Ibrani 11:19 

Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

Abraham bergaul dengan Tuhan, ia kenal karakter Tuhan. Masakan Tuhan yang menjanjikannya keturunan dan pada akhirnya memberinya Ishak, mau Ishak mati? Ataupun jika Ishak mati, Tuhan pun pasti sanggup membangkitkannya - saat jaman Abraham belum ada referensi Tuhan membangkitkan orang mati. Tapi karena Abraham mengenal Tuhannya, ia memasukkan faktor tersebut dalam proses-proses pengambilan keputusannya. 

Kadang Tuhan menggunakan jalan buntu untuk mengubah cara pikir kita untuk pada akhirnya kembali bersandar padaNya. 

Lukas 15

17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. 18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa f terhadap sorga dan terhadap bapa, 19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. 20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. 

Kehendak Allah diungkapkan melalui firmanNya (mekanisme yang paling jelas), tidak selalu dari pengalaman, atau pemikiran, atau perasaan kita. Ijinkan firmanNya mengubah logika kita

Ubah pikiran kita dalam hal identitas kita - Sering cara kita melihat diri kita dipengaruhi oleh pengalaman kita, kondisi kita, apa yang orang lain katakan terhadap kita, apa yang kita pelajari dari hikmat dunia, dll. 

Roma 12

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kolose 2

6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. 7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. 8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnyayang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus

#LogikaduniaVSFirmanTuhan #usahasendiriVSkasihkaruniaTuhan

#kitamenghidupidirikitaVSTuhanmenghidupidirikita

Haruslah kita ingat akan kebaikan Tuhan bagi kita, dan jika kita mengenalNya lewat kita bergaul dengan firmanNya, kita akan melihat bahwa Ia tidak terbatas. Ia akan buka jalan saat tidak ada jalan, karena Ialah jalan itu sendiri. 

Sering tantangan hidup membuat kita kewalahan, putus asa, tak berdaya, merasa lelah dan tertekan, masalah-masalah ini memenuhi pikiran kita. Mari kita ingat akan kebaikan Tuhan dalam Mazmur 103:1-5, mari kita bermeditasi & memperkatakan FirmanNya.

Kita bisa bermegah atas kasih & kehebatanNya, tentang kebaikanNya, kesetianNya - bukan tentang kita lagi.

Yesaya 43

19 Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Yeremia 32

27 ”Sesungguhnya, Akulah Tuhan , Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?

Roma 8

31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia

Pengorbanan Tuhan Yesus bukanlah hanya tentang apa yang Tuhan berikan bagi kita, tapi juga apa yang telah Ia lakukan terhadap kita. KematianNya adalah kematian kita juga, dan kebangkitan hidupnya adalah hidup kita - Ia mati senagai kita & Ia hidup sebagai kita

Kolose 2

12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. 13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan x Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, 14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: 15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Yesaya 43

19 Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Yeremia 32

27 ”Sesungguhnya, Akulah Tuhan , Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?

Roma 8

31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia

Pengorbanan Tuhan Yesus bukanlah hanya tentang apa yang Tuhan berikan bagi kita, tapi juga apa yang telah Ia lakukan terhadap kita. KematianNya adalah kematian kita juga, dan kebangkitan hidupnya adalah hidup kita - Ia mati senagai kita & Ia hidup sebagai kita

Kolose 2

12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. 13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan x Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, 14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: 15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka

Galatia 2

19b Aku telah disalibkan dengan Kristus; 20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah (bahasa aslinya “iman Anak Allah) yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Kristus adalah identitas baru kita

2 Korintus 5

17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Masalahnya adalah kita masih memiliki pola pikir yang dunia yang terbawa (walaupun kita memiliki identiatas baru). Untuk itulah mari kita belajar mengenai identitas kita di dalam Kristus. Apa warisan yang kita miliki sebagai akibat dari penebusan Kristus, bagaimana kita menggunakan otoritas kita, bagaimana kita bisa berelasi dengan Bapa tanpa rasa takut, dan lain-lain.

Saat kita bersandar pada penebusanNya, akan ada damai & istirahat ilahi dalam hati kita, dan saat kita setuju (mengamini) kehendak Bapa maka kita memberi ruang bagiNya untuk mewujudkan apa yang Ia sudah bayar untuk terjadi di alam fisik.

Berita baiknya : Hidup kita adalah tanggung jawabNya - beristirahatlah dalam kebaikanNya

Mari kita belajar mengenal Kristus sebagai identitas baru kita. Ini tentu bukan perubahan dalam semalam, ini merupakan proses belajar. Kegagalan bukan sesuatu yang membuat kita terhakimi, kegagalan hanyalah bagian dari proses belajar. 

Shalom,

Daniel Purnomo

Comments

Popular posts from this blog

20 Thoughts About Biblical Divine Healings

SEE GOD'S HEART WHO WANTS TO BLESS YOU

No Victim Mentality, Because He Lives